Makalah Pemrograman yang baik



TUGAS MAKALAH
ALGORITMA DAN DASAR PEMROGRAMAN
PENTINGNYA PERENCENAAN YANG MATANG DALAM MEMBUAT PROGRAM











Disusun Oleh:
                                                                                        
Khozali
3201516041


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
TAHUN 2015








KATA PENGANTAR


   Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang pemrograman yang baik.

    Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada Bapak M. Hasbi, M.T, selaku dosen mata kuliah Algoritma Dasar dan Pemrograman, yang memberikan bimbingan, saran, dan idenya kepada penulis.
  
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
  
    Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang pemrograman yang baik  ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pontianak, September 2015


  
Penyusun




DAFTAR ISI



BAB I

PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang

Didalam membuat sebuah program, sebagai pemrogram haruslah mengetahui tentang algoritma. Tujuan dari belajar Algoritma dan Pemrograman yang benar adalah agar kita dapat membiasakan diri untuk melakukan suatu perencanaan apabila ingin menyelesaikan suatu masalah, karena suatu permasalahan yang diselesaikan dengan suatu perencanaan yang matang maka akan mendapatkan solusi yang lebih optimal dibandingkan menyelesaikan masalah tanpa menggunakan suatu perencanaan. Oleh karena itu, penyusun mencoba untuk memaparkan makalah tentang konsep dasar pemrograman.

1.2.            Rumusan Masalah

Makalah ini merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1.      Apa definisi dari program, pemrograman, dan algoritma?
2.      Bagaimana kriteria algoritma pemrograman yang baik?
3.      Apa saja standar suatu program yang baik?
4.      Bagaimanakah ciri-ciri pemrogram yang baik ?
5.      Bagaimana tahapan dalam membangun sebuah program?
6.      Keuntungan menggunakan tahap-tahap penyusunan program?

1.3.            Batasan Masalah

Dalam makalah ini, penulis membatasi masalah yang akan dibahas. Pembahasan lebih dikhususkan pada konsep dasar pemrograman. Yaitu pentingnya sebuah perencanaan yang matang untuk membuat sebuah program yang berkualitas. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempertegas pembahasan sehingga dapat terfokus pada masalah yang akan dibahas.

1.4.            Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan tugas ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi salah satu tugas mata kuliah Pemrograman di Politeknik Negeri Pontianak prodi Teknik Informatika. Sedangkan tujuan dari penulisan tugas ini adalah:
1.            Menerapkan teori konsep dasar pemrograman yang baik dan benar.
2.            Memberikan uraian konsep dasar pemrograman secara lebih terperinci.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1.            Definisi Program, Pemrograman dan Algoritma

Program adalah kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasi / statement-statement yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah logis guna untuk menyelesaikan suatu masalah dan di implementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer dan dapat dilihat hasil programnya.
Pemrograman adalah proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan bahasa pemograman. Sedangkan pemrograman terstruktur adalah metode untuk mengorganisasikan dan membuat kode-kode program supaya mudah untuk dimengerti, di modifikasi dan memudahkan computer untuk mengeksekusinya saat proses testing. Makalah ini akan membahas tentang konsep dasar pemrograman.
Pada dasarnya komputer adalah mesin yang tidak akan dapat melakukan apapun jika tidak ada yang memprogramnya, sehingga memerlukan serangkaian instruksi / perintah yang diberikan kepada komputer untuk dapat bekerja dan menyelesaikan suatu permasalahan.
Sedangkan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan dalam memberikan instruksi-instruksi kepada komputer dengan tujuan untuk memecahkan suatu permasalahan disebut juga dengan Pemrograman Komputer.
Definisi algortima adalah, urutan langkah-langkah logis yang disusun secara sistematis dengan tujuan untuk menyelesaikan suatu masalah.
Hubungan antara algoritma, masalah dan solusi dapat digambarkan sebagai berikut :
Solusi
Algoritma
Masalah
 


Proses dari masalah hingga terbentuk suatu algoritma disebut tahap pemecahan masalah, sedangkan tahap dari algoritma hingga terbentuk suatu solusi disebut dengan tahap implementasi. Dan solusi yang dimaksud adalah suatu program yang merupakan impelementasi dari algoritma yang disusun.

2.2.            Penyajian Algoritma

Penyajian algoritma secara garis besar bisa dalam 2 bentuk penyajian yaitu tulisan dan gambar. Algoritma yang disajikan dengan tulisan yaitu dengan struktur bahasa tertentu (misalnya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan pseudocode. Pseudocode adalah kode yang mirip dengan kode pemrograman yang sebenarnya seperti Pascal, atau C, sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada pemrogram. Sedangkan algoritma disajikan dengan gambar, misalnya dengan flowchart. Secara umum, pseudocode mengekspresikan ide-ide secara informal dalam proses penyusunan algoritma.

2.3.        Flowchart

Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta pernyataannya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan garis penghubung. Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan kita untuk melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah. Di
Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu :
   Flowchart sistem yaitu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan prosedur dan proses suatu file dalam suatu media menjadi file di dalam media lain, dalam suatu sistem pengolahan data. Beberapa contoh Flowchart sistem:
   Flowchart program yaitu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses dan hubungan antar proses secara mendetail di dalam suatu program.
Secara garis besar setiap pengolahan program selalu terdiri atas 3 bagian utama, yaitu :
1.      Input
2.      Proses pengolahan dan
3.      Output
Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada beberapa anjuran :
·         Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat.
·         Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk memperjelas.
·         Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END.









Gambar 1. Daftar Simbol Flowchart
Kasus : Buatlah sebuah rancangan program dengan menggunakan flowchart, mencari luas segitiga.
Solusi : Perumusan untuk mencari luas persegi panjang adalah :
“L = ½ . a . t” di mana, L adalah Luas segitiga, a adalah Alas segitiga, dan t adalah tinggi segitiga.
1.        Simbol pertama menunjukkan dimulainya sebuah program.
2.        Simbol kedua menunjukkan bahwa input data dari a dan t.
3.        Data dari a dan t akan diproses pada simbol ketiga dengan menggunakan perumusan L = ½ . a. T
4.        Simbol keempat menunjukkan hasil output dari proses dari simbol ketiga.
5.        Simbol kelima atau terakhir menunjukkan berakhirnya program dengan tanda End.

2.4.        Beda Algoritma dan Program

Program adalah kumpulan pernyataan komputer, sedangkan metode dan    langkah-langkah / tahapan sistematis dalam program adalah algoritma. Program ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman. Jadi bisa disebut bahwa program adalah suatu implementasi dari bahasa pemrograman. Beberapa pakar memberi formula bahwa :
Program = Algoritma + Bahasa (Struktur Data)
Bagaimanapun juga struktur data dan algoritma berhubungan sangat erat pada sebuah program. Algoritma yang baik tanpa pemilihan struktur data yang tepat akan membuat program menjadi kurang baik, demikian juga sebaliknya.
Pembuatan algoritma mempunyai banyak keuntungan di antaranya :
  • Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman manapun, artinya penulisan  algoritma independen dari bahasa pemrograman dan komputer yang melaksanakannya.
  • Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman.
  • Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan sama karena algoritmanya sama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat algoritma :
  • Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami.
  • Tidak ada notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti notasi bahasa pemrograman. Notasi yang digunakan dalam menulis algoritma disebut notasi algoritmik.
  • Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik sendiri. Hal ini dikarenakan teks algoritma tidak sama dengan teks program.
  • Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu pseudocode dalam notasi algoritmik tidak dapat dijalankan oleh komputer. Agar dapat dijalankan oleh komputer, pseudocode dalam notasi algoritmik harus ditranslasikan atau diterjemahkan ke dalam notasi bahasa pemrograman yang dipilih. Perlu diingat bahwa orang yang menulis program sangat terikat dalam aturan tata bahasanya dan spesifikasi mesin yang menjalankannya.
  • Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat dilaksanakan oleh komputer. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada translasi tersebut, yaitu :
a.         Pendeklarasian variabel
Menentukan variabel sangatlah penting dalam membuat program. Variabel adalah sebuah  tempat  untuk  menyimpan nilai suatu data atau hasil eksekusi program. Nilai yang ditempatkan kedalam  variabel  tentunya  harus  sama  dengan  tipe  data  variabel tersebut.

b.         Pemilihan tipe data
Apabila bahasa pemrograman yang akan digunakan membutuhkan pendeklarasian variabel maka perlu hal ini dipertimbangkan pada saat pemilihan tipe data. Dan pemrogram harus mengetahui tipe data yang tepat, sehingga lebih efisien.

c.         Pemakaian instruksi-instruksi
Beberapa instruksi mempunyai kegunaan yang sama tetapi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Pilihlah instruksi yang efektif.

d.         Aturan sintaksis
Pada saat menuliskan program kita terikat dengan aturan sintaksis dalam bahasa pemrograman yang akan digunakan.

e.         Tampilan hasil
Pada saat membuat algoritma kita tidak memikirkan tampilan hasil yang akan disajikan, tapi saat membuat algoritma kita hanya memperhatikan hasilnya saja, bukan tampilannya. Hal-hal teknis ini diperhatikan ketika mengkonversikannya menjadi program.

f.          Cara pengoperasian compiler atau interpreter.
Bahasa pemrograman yang digunakan termasuk dalam kelompok compiler atau interpreter.

2.5.            Tahapan Membangun program

Bila masalah yang dihadapi oleh seorang pemrogram sangat besar dan kompleks, maka ia pasti membutuhkan tahapan-tahapan dalam membangun programnya. Tahapan-tahapan tersebut dapat membantu pemrogram agar dapat menyelesaikan pekerjaannya secara sistematis dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Tahapan-tahapan untuk membangun suatu program yang besar dan kompleks adalah sebagai berikut :
a.                Definisi masalah
b.               Analisis kebutuhan
c.                Teknik pemecahan masalah dan algoritma
d.               Pengkodean
e.                Testing dan Debuging
f.                 Pemeliharaan
g.               Dokumentasi
Sebenarnya kalau cuma untuk memecahkan suatu masalah yang sangat sederhana, pemrogram tidak perlu melalui atau mengikuti tujuh tahapan tersebut, tetapi cukup mengidentifikasi masalah, menentukan input, proses dan output yang diinginkan, menentukan algoritma, mengimplementasikannya dengan suatu bahasa pemrograman tertentu dan melakukan testing.

2.6.            Kualitas Bahasa Pemrograman

Beberapa pembahasan bahasa pemrograman yang berkulatas.
a.       Ekspresivitas :
b.      Bahasa pemrograman yang baik adalah mampu menggambarkan algoritma yang dibuat oleh programmer. Dan dapat didefinisikan dengan baik
c.       Tipe data dan strukturnya:
Bahasa programmer yang baik haruslah berkemampuan untuk mendukung berbagai tipe data (integer, real, pointer, dsb) dan terstruktur dalam array, record ataupun object
d.      Modularitas :
Bahasa pemrograman yang baik harus mempunyai fasilitas subprogramming sehingga suatu program yang besar dapat dikerjakan oleh sekaligus beberapa pemrogram secara bersama-sama yang nantinya mudah  digabungkan menjadi sebuah modul saja.
e.       Fasilitas masukan keluaran :
Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat mendukung berbagai jenis model file seperti sequential, random access, index, multiple index dan lain sebagainya dalam pemrosesan masukan dan keluaran
f.        Portabilitas :
Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat dipakai pada berbagai tipe mesin komputer yang berbeda, jadi bersifat machine independent.
g.      Efisiensi :
Bahasa pemrograman yang baik haruslah efisien.
h.      Mudah dipelajari :
Bahasa pemrograman tersebut harus mudah dipelajari maupun diajarkan.
i.        Bersifat Umum :
Bahasa pemrograman tersebut harus memiliki jangkauan luas pada berbagai aplikasi pemrograman sehingga dapat disebut bahasa yang serbaguna.

BAB III

ALGORITMA

3.1.        Membuat Algoritma

Membahas tentang algoritma pemrograman yang baik, sebenarnya selama ini masih belum ada standarisasi tentang bagaimana cara menyusun algoritma yang baik. Secara prinsip, setiap orang mempunyai kebebasan untuk menyusun bentuk suatu algoritma. Setiap orang dapat menggunakan kata-kata dalam bahasa manusia atau bahkan diagram alir untuk mewujudkan suatu algoritma. Tiap orang juga dapat menggunakan cara-caranya sendiri untuk menuliskan suatu algoritma buatannya sendiri. Setiap algoritma yang ditulis dalam bahasa apapun sebenarnya hanya memiliki satu tujuan, yaitu tujuan untuk menyelesaikan suatu masalah. Tapi sebagai pemrogram kita juga harus menggunakan algortima yang bersifat efisien serta efektif, agar terciptalah sebuah program yang baik. Ciri-ciri algoritma pemrograman yang baik adalah :
1.                  Memiliki logika perhitungan atau metode yang tepat dalam memecahkan masalah
2.                  Setiap langkah harus didefinisikan secara tepat dan tidak berarti ganda.
3.                  Menghasilkan output yang tepat dan benar dalam waktu yang singkat.
4.                  Ditulis dengan bahasa yang standar secara sistematis dan rapi.
5.                  Ditulis dengan format yang mudah dipahami dan diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman.
6.                  Semua operasi yang dibutuhkan terdefinisi dengan jelas dan terstruktur.
7.                  Semua proses harus berakhir setelah sejumlah langkah dilakukan atau sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan.




Contoh algoritma :
Disebuah desa ada daratan A dan B. Ada pula manusia, kambing, sayur dan serigala yang berada di sisi A

Pertanyaanya :
Manusia tersebut ingin memindahkan kambing, serigala dan sayurnya ke sisi B. Sedangkan cara memindahkannya harus menggunakan perahu yang hanya bisa memuat 1 orang pengemudi dan 1 barang bawaannya. Dengan catatan sayur tidak boleh ditinggal bersama kambing karena akan dimakan oleh kambing, dan kambing tidak boleh dibiarkan tinggal sama serigala karena serigala lapar. Bagaimana caranya memindahkan semuanya dengan aman.

Penyelesaiannya :

1.       Pertama Manusia dan kambing menyeberang ke sisi B {serigala dan sayur tetap di sisi A}
2.       Manusia kembali ke sisi A sendirian { kambing tetap di sisi B}
3.       Sekarang Manusia dan serigala menyeberang ke sisi B { sayur tetap di sisi A}
4.       Manusia dan kambing kembali ke sisi A {serigala tinggal di sisi B}
5.       Manusia dan sayur menyeberang ke sisi B { kambing tinggal di sisi A}
6.       Manusia kembali ke sisi A sendirian {serigala dan sayur tetap di sisi B}
7.       Manusia dan kambing menyeberang ke sisi B {Manusia, Kambing, serigala dan sayur sudah berada di sisi B}.

Berarti dengan langkah-langkah diatas, kita sudah menemukan solusinya, semua yang dibawa oleh manusia bisa di pindahkan ke seberang dengan selamat.

3.2.        Mekanisme Pelaksanaan Algoritma oleh Pemroses

Komputer hanyalah salah satu pemroses. Agar dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus ditulis dalam notasi bahasa pemrograman sehingga dinamakan program. Jadi program adalah perwujudan atau implementasi teknis algoritma yang ditulis dalam bahasa pemrograman tertentu sehingga dapat eksekusi dan dilihat hasilnya dengan bantuan  komputer.
Kata “algoritma” dan “program” seringkali dipertukarkan dalam penggunaannya. Misalnya ada orang yang berkata seperti ini: “program pengurutan data menggunakan algoritma selection sort”. Atau pertanyaan seperti ini: “bagaimana algoritma dan program menggambarkan grafik tersebut?”. Jika Anda sudah memahami pengertian algoritma yang sudah disebutkan sebelum ini, Anda dapat membedakan arti kata algoritma dan program. Algoritma adalah langkah-langkah penyelesaian masalah, sedangkan program adalah realisasi algoritma dalam bahasa pemrograman. Program ditulis dalam salah satu bahasa pemrograman dan kegiatan membuat program disebut pemrograman (programming). Orang yang menulis program disebut pemrogram (programmer). Tiap-tiap langkah di dalam program disebut pernyataan atau instruksi. Jadi, program tersusun atas sederetan instruksi. Bila suatu instruksi dilaksanakan, maka operasi-operasi yang bersesuaian dengan instruksi tersebut dikerjakan oleh komputer.
Secara garis besar komputer tersusun atas empat komponen utama yaitu, piranti masukan, piranti keluaran, unit pemroses utama, dan memori. Unit pemroses utama (Central Processing Unit – CPU) adalah “otak” komputer, yang berfungsi mengerjakan operasi-operasi dasar seperti operasi perbandingan, operasi perhitungan, operasi membaca, dan operasi menulis. Memori adalah komponen yang berfungsi menyimpan atau mengingat.
Mekanisme kerja keempat komponen di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Mula-mula program dimasukkan ke dalam memori komputer. Ketika program dilaksanakan (execute), setiap instruksi yang telah tersimpan di dalam memori dikirim ke CPU. CPU mengerjakan operasi operasi dari instruksi tersebut. Bila suatu operasi memerlukan data, data dibaca dari piranti masukan, disimpan di dalam memori lalu dikirim ke CPU untuk operasi yang memerlukannya tadi. Bila proses menghasilkan keluaran atau informasi, keluaran disimpan ke dalam memori, lalu memori menuliskan keluaran tadi ke piranti keluaran seperti monitor

3.3.       Peran Algoritma

Dalam beberapa konteks, algoritma adalah spesifikasi urutan langkah untuk melakukan pekerjaan tertentu. Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah, pertama, algoritma haruslah benar. Artinya algoritma akan memberikan output yang dikehendaki dari sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau memberikan keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik.
Pertimbangan kedua yang harus diperhatikan adalah kita harus mengetahui seberapa baik hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini penting terutama pada algoritma untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan aproksimasi hasil. Algoritma yang baik harus mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin dengan nilai yang sebenarnya.
Ketiga adalah efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma dapat ditinjau dari 2 hal yaitu efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma memberikan keluaran yang benar (paling mendekati), tetapi jika kita harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan keluarannya, algoritma tersebut biasanya tidak akan dipakai, setiap orang menginginkan keluaran yang cepat. Begitu juga dengan memori, semakin besar memori yang terpakai maka semakin buruklah algoritma tersebut. Dalam kenyataannya, setiap orang bisa membuat algoritma yang berbeda untuk menyelesaikan suatu permasalahan, walaupun terjadi perbedaan dalam menyusun algoritma, tentunya kita mengharapkan keluaran yang sama. Jika terjadi demikian, carilah algoritma yang paling efisien dan cepat.
Berikut ini contoh program yang mempunyai algortima yang tidak baik karena mengandung kesalahan logika.
1.       
Uses crt;
2.       
Const
3.       
Banyak=5;
4.       
Var
5.       
No : Integer;
6.       
Begin
7.       
Clrscr;
8.       
No := 0;
9.       
While No <  Banyak Do
10.   
Begin
11.   
         Writeln (‘Presiden Khozali’);
12.   
         No  := No +  No;
13.   
         Readln;
14.   
            End;
15.   
End.

Berikut ini contoh program yang mempunyai algortitma yang baik karena mempunyai logika yang benar

1.       
Uses crt;
2.       
Const
3.       
Banyak=5;
4.       
Var
5.       
No :  Integer;
6.       
Begin
7.       
clrscr;
8.       
No := 0;
9.       
While No < Banyak Do
10.   
      Begin
11.   
Writeln(‘Presiden Khozali’);
12.   
No := No + 1;
13.   
Readln;
14.   
     End;
15.   
End.

Perbedaan nya terletak di baris ke-10. Program  yang pertama akan menampilkan teks Presiden Khozali sebanyak anda menekan tombol <enter>, karena kesalahan algoritmanya, sedangkan program yang kedua akan berhenti karena kondisi yang ada terpenuhi sebanyak 5 (lima), dan akan berhenti setelah menampilkan teks sebanyak 5 baris.

3.4.       Standar Suatu Program yang Baik

Untuk mencipatakan suatu program yang baik dan memiliki portabilitas yang tinggi pemrogram harus memperhatikan Standar pemrogramannya. Sehingga memudahkan bagi pemrogram dalam merancang dan merawat program serta meningkatkan efektifitas penggunaan peralatan komputer.
Berikut beberapa standar sebagai dasar penilaian, seperti :
1.    Pemecahan masalah
2.    Penyusunan program
3.    Perawatan program
Standar-standar diatas sering dilihat oleh pemrogram sebagai indikator batasan kreatifitas dan kemampuan untuk menuangkan berbagai ide ke dalam bentuk program. Dan pemrogram akan lebih terbantu dalam  membuat sebuah program yang konsisten dan mudah untuk dikembangkan.
1.                Standar Pemecahan masalah
Dalam tahapan pemecahan masalah, pemrogram juga harus memperhatikan ada beberapa Teknik yang dapat membantu pemrogram dalam memecahkan masalah antara lain teknik Top Down dan teknik Bottom Up.
2.                Standar Penyusunan Program
Dalam menyusun sebuah program, ada beberapa kriteria juga yang harus diperhatikan oleh seorang pemrogram, yaitu :
a)      Kebenaran logika dan penulisan
Program yang disusun harus memiliki logika dalam pemecahan masalah. Program yang dibuat harus memiliki ketepatan, ketelitian dan kebenaran sehingga menghasilkan program yang baik.
1.      Contoh Logika pengujian yang tidak baik karena pengujian yang berulang-ulang sehingga waktu eksekusi tidak efisien :
1.       
IF item = nilai1
2.       
instruksi1
3.       
Endif
4.       
IF item = nilai2
5.       
Instruksi2
6.       
Endif
7.       
IF item = nilai3
8.       
instruksi3
9.       
Endif

Bentuk diatas akan melakukan pengujian sebanyak 3 (tiga) kali untuk mendapatkan satu alternatif.
2.      Logika pengujian yang baik sehingga waktu lebih efisien:

1.       
IF item = nilai1
2.       
instruksi1
3.       
ELSE IF item = nilai2
4.       
instruksi2
5.       
ELSE IF item = nilai3
6.       
instruksi3
7.       
ENDIF
8.       
ENDIF

Dalam program diatas jika setelah proses pengujian berhasil mendapatkan solusi, maka proses pengujian tidak akan dilanjutkan lagi, karena kondisi yang ditentukan telah terpenuhi.
b)        Perawatan dan pengembangan program
Pemrogram harus memahami bahwa dalam penyusunan program harus mempunyai sifat kesederhanaan, kejelasan dan mudah untuk dipahami, karena nanti pemrogram akan  terbantu saat mengembangkan program dan dalam perawatannya.
c)        Portabilitas
Bahasa pemrograman dan program yang disusun sebaiknya bisa dipakai pada berbagai tipe komputer yang berbeda-beda dan berbagai jenis sistem operasi.
3.        Standar Perawatan Program

1)      Dokumentasi
Dokumenatasi juga berguna untuk melakukan penelusuran jika terjadi kesalahan dalam program serta dapat memberikan informasi kepada orang lain sehingga orang lain dapat mengerti dan memahami alur logika program yang dibuat.
2)      Penulisan Instruksi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan instruksi atau statement program yaitu:
a.       Berikan keterangan singkat untuk awal statement atau instruksi yang tergabung dalam sekelompok statement.
b.      Awal dan akhir statement dari sekumpulan statement sebaiknya ditulis pada kolom yang sama. Sehingga terlihat rapi.

If condition1 Then
   Statement1
Else 
   If condition2 Then
       Statement2
   Else
 If condition3 Then
           Statement3
 Else
               Statement4;


c.       Gunakan sebaris atau beberapa baris kosong sebagai pemisah antara proses yang satu dengan yang lainnya.
d.      Hindari pernyataan untuk Percabangan (IF statement ) yang sangat rumit.
e.       Gunakan “kurung buka dan tutup” dalam menulis suatu ekspresi Aritmatika atau logika.
1.       
WHILE (………….) DO
2.       
BEGIN
3.       
……………………..
4.       
………………………
5.       
END;


 

 


Untuk menghasilkan program yang baik dibutuhkan pemrogram yang baik dan berkualitas pula. Pemrogram adalah orang yang bekerja menyusun suatu program. Kriteria pemrogram yang baik adalah:
a)             Mampu menyusun pemecahan masalah yang baik,
b)            Menguasai bahasa pemrograman dengan baik,
c)             Mampu menulis program dengan teknik yang baik,
d)            Mampu menyusun program yang baik,
e)             Dapat bekerja sama dalam suatu tim kerja.
f)             Dapat bekerja secara efisien dan tepat waktu.

3.5.       Keuntungan Menggunakan Tahap-Tahap Penyusunan Program

Kenapa sebagai seorang pemrogram, merupakan hal yang penting untuk  menggunakan tahapan-tahapan dalam menyusun sebuah program. Ada beberapa alasan mengapa seorang pemrogram perlu menggunakan tahap-tahap penyusunan program, yaitu :
a)              Pertimbangan Logis
Melalui tahap definisi masalah dan analisis kebutuhan, maka pemrogram dapat mengetahui dengan jelas bobot atau tingkat kesuliltan yang harus dipecahkan sehingga dapat melakukan perhitungan yang tepat untuk menentukan jumlah tenaga, harga, sumber daya dan waktu yang dibutuhkan untuk menyusun program
b)             Pertimbangan analogi
Menyusun program seakan-akan identik dengan membangun rumah dimana dibutuhkan rancangan arsitektur dan definisi tahap-tahap pengerjaan yang terencana secara baik dan sistematis, sebelum ia mulai membangun
c)              Pertimbangan jumlah data
Jumlah dan jenis data serta proses pengolahan data merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan secara khusus. Jumlah dan jenis data sangat mempengaruhi dalam menentukan jenis variable dan yang akan digunakan dalam penyusunan program tersebut
d)             Pertimbangan untuk pengembangan
Melalui tahap-tahap penyusunan program akan diperoleh suatu program yang baik, terstruktur dan sistematis, sehingga dapat dengan mudah dikembangkan di masa mendatang
e)              Pertimbangan prinsip
Dalam menyusun program sebaiknya pemrogram membuat persiapan dan rancangan arsitektur program dengan matang, sehingga tidak menimbulkan masalah pada tahap coding dan testing. Dan menghindari dari pengkodean ulang.

 



BAB IV

PENUTUP

4.1.       Kesimpulan

Jadi dengan bagini penulis bisa menarik kesimpulan bahwa, perencanaan dalam membuat sebuah program / konsep dasar pemrograman meliputi proses bagaimana mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah. Proses dari masalah hingga terbentuk suatu algoritma disebut tahap pemecahan masalah, sedangkan tahap dari algoritma hingga terbentuk suatu solusi disebut dengan tahap implementasi. Solusi yang dimaksud adalah suatu program merupakan proses impelementasi dari algoritma yang disusun.
Untuk menciptakan suatu program yang baik yang memiliki portabilitas yang tinggi, sehingga memudahkan dalam merancang dan merawat program serta meningkatkan efektifitas penggunaan peralatan komputer dibutuhkan suatu standar program. Standar-standar tersebut sering dilihat oleh pemrogram sebagai batasan kreatifitas dan kemampuan untuk menuangkan berbagai ide ke dalam bentuk program. Namun dengan adanya standar akan membuat program menjadi konsisten dan mudah untuk dikembangkan.

4.2.       Saran

Untuk menciptakan suatu program yang baik harus memenuhi beberapa kriteria yaitu :
1.        Mudah dikembangkan di masa mendatang
2.        Dalam menyusun program sebaiknya pemrogram membuat persiapan dan rancangan arsitektur program dengan matang, sehingga tidak menimbulkan masalah pada tahap coding dan testing
3.        Sintaks dan semantik bahasa pemrograman yang baik haruslah konsisten dan tidak bermakna ganda
4.        Bahasa programmer yang baik haruslah berkemampuan untuk mendukung berbagai tipe data(integer, real, pointer,dsb) dan terstruktur dalam array, record ataupun object
5.        Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat mendukung berbagai jenis model file seperti sequential, random access, index, multiple index dan lain sebagainya.
6.        Bahasa pemrograman yang baik haruslah dapat dipakai pada berbagai tipe mesin komputer yang berbeda, jadi bersifat machine independent.
7.        Bahasa pemrograman yang baik haruslah efisien.
8.        Bahasa pemrograman tersebut harus mudah dipelajari maupun diajarkan.
9.        Bahasa pemrograman tersebut harus memiliki jangkauan luas pada berbagai aplikasi pemrograman sehingga dapat disebut bahasa yang serbaguna.


DAFTAR PUSTAKA


Novianto Andi. 2014. Pemrograman Dasar. Jakarta Timur: Erlangga.
Limanto Susana, Muljono Anton. 2006. Algoritma Dan Pemrograman. Ciputat: Dinastindo.
Suarga, Math Muhammad. Algoritma dan dasar pemrograman.Yogyakarta : Andi Publisher.

0 komentar: