Makalah Pemrograman yang baik
TUGAS MAKALAH
ALGORITMA
DAN DASAR PEMROGRAMAN
PENTINGNYA
PERENCENAAN YANG MATANG DALAM MEMBUAT PROGRAM
Disusun
Oleh:
Khozali
3201516041
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK
INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI
PONTIANAK
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut
nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
tentang pemrograman yang baik.
Makalah ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terutama kepada Bapak M. Hasbi, M.T, selaku dosen mata
kuliah Algoritma Dasar dan Pemrograman, yang memberikan bimbingan, saran, dan
idenya kepada penulis.
Terlepas dari
semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami
berharap semoga makalah tentang pemrograman yang baik ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Pontianak, September 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Didalam membuat sebuah program, sebagai pemrogram
haruslah mengetahui tentang algoritma. Tujuan dari belajar Algoritma dan
Pemrograman yang benar adalah agar kita dapat membiasakan diri untuk melakukan
suatu perencanaan apabila ingin menyelesaikan suatu masalah, karena suatu
permasalahan yang diselesaikan dengan suatu perencanaan yang matang maka akan
mendapatkan solusi yang lebih optimal dibandingkan menyelesaikan masalah tanpa
menggunakan suatu perencanaan. Oleh karena itu, penyusun mencoba untuk memaparkan
makalah tentang konsep dasar pemrograman.
1.2. Rumusan Masalah
Makalah ini merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Apa definisi dari program, pemrograman, dan algoritma?
2. Bagaimana kriteria algoritma pemrograman yang baik?
3. Apa saja standar suatu program yang baik?
4. Bagaimanakah ciri-ciri pemrogram yang baik ?
5. Bagaimana tahapan dalam membangun sebuah program?
6. Keuntungan menggunakan tahap-tahap penyusunan program?
1.3. Batasan Masalah
Dalam makalah ini,
penulis membatasi masalah yang akan dibahas. Pembahasan lebih dikhususkan pada
konsep dasar pemrograman. Yaitu pentingnya sebuah perencanaan yang matang untuk
membuat sebuah program yang berkualitas. Hal tersebut dimaksudkan untuk
mempertegas pembahasan sehingga dapat terfokus pada masalah yang akan dibahas.
1.4. Maksud dan Tujuan
Maksud dari
penyusunan tugas ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi salah satu tugas mata
kuliah Pemrograman di Politeknik Negeri Pontianak prodi Teknik Informatika.
Sedangkan tujuan dari penulisan tugas ini adalah:
1.
Menerapkan
teori konsep dasar pemrograman yang baik dan benar.
2.
Memberikan
uraian konsep dasar pemrograman secara lebih terperinci.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Program, Pemrograman dan Algoritma
Program adalah
kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasi / statement-statement yang disusun
dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah logis
guna untuk menyelesaikan suatu masalah dan di implementasikan dengan
menggunakan bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer dan dapat
dilihat hasil programnya.
Pemrograman adalah
proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah
dengan menggunakan bahasa pemograman. Sedangkan pemrograman terstruktur adalah
metode untuk mengorganisasikan dan membuat kode-kode program supaya mudah untuk
dimengerti, di modifikasi dan memudahkan computer untuk mengeksekusinya saat
proses testing. Makalah ini akan membahas tentang konsep dasar pemrograman.
Pada dasarnya
komputer adalah mesin yang tidak akan dapat melakukan apapun jika tidak ada
yang memprogramnya, sehingga memerlukan serangkaian instruksi / perintah yang
diberikan kepada komputer untuk dapat bekerja dan menyelesaikan suatu
permasalahan.
Sedangkan
langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan dalam memberikan instruksi-instruksi
kepada komputer dengan tujuan untuk memecahkan suatu permasalahan disebut juga
dengan Pemrograman Komputer.
Definisi algortima
adalah, urutan langkah-langkah logis yang disusun secara sistematis dengan
tujuan untuk menyelesaikan suatu masalah.
Hubungan antara
algoritma, masalah dan solusi dapat digambarkan sebagai berikut :
Solusi
|
Algoritma
|
Masalah
|
Proses dari
masalah hingga terbentuk suatu algoritma disebut tahap pemecahan masalah,
sedangkan tahap dari algoritma hingga terbentuk suatu solusi disebut dengan
tahap implementasi. Dan solusi yang dimaksud adalah suatu program yang
merupakan impelementasi dari algoritma yang disusun.
2.2. Penyajian Algoritma
Penyajian algoritma secara garis besar bisa dalam 2
bentuk penyajian yaitu tulisan dan gambar. Algoritma yang disajikan dengan
tulisan yaitu dengan struktur bahasa tertentu (misalnya bahasa Indonesia atau
bahasa Inggris) dan pseudocode. Pseudocode adalah kode yang mirip dengan kode
pemrograman yang sebenarnya seperti Pascal, atau C, sehingga lebih tepat
digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada
pemrogram. Sedangkan algoritma disajikan dengan gambar, misalnya dengan
flowchart. Secara umum, pseudocode mengekspresikan ide-ide secara informal dalam
proses penyusunan algoritma.
2.3. Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang
memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta pernyataannya. Gambaran
ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan
proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan garis penghubung.
Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan kita untuk melakukan pengecekan
bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah. Di
Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses
dengan komputer, yaitu :
• Flowchart
sistem yaitu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan
prosedur dan proses suatu file dalam suatu media menjadi file di dalam media
lain, dalam suatu sistem pengolahan data. Beberapa contoh Flowchart sistem:
• Flowchart
program yaitu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan
proses dan hubungan antar proses secara mendetail di dalam suatu program.
Secara garis besar setiap pengolahan program selalu
terdiri atas 3 bagian utama, yaitu :
1.
Input
2.
Proses
pengolahan dan
3.
Output
Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam
penyusunan flowchart, namun ada beberapa anjuran :
·
Hindari
pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya
proses menjadi singkat.
·
Jalannya
proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk
memperjelas.
·
Sebuah flowchart diawali
dari satu titik START dan diakhiri dengan END.
Gambar 1. Daftar Simbol Flowchart
Kasus
: Buatlah sebuah rancangan program dengan menggunakan flowchart, mencari luas
segitiga.
Solusi
: Perumusan untuk mencari luas persegi panjang adalah :
“L = ½ . a . t” di mana, L adalah Luas segitiga, a adalah Alas
segitiga, dan t adalah tinggi segitiga.
|
1.
Simbol
pertama menunjukkan dimulainya sebuah program.
|
2.
Simbol
kedua menunjukkan bahwa input data dari a dan t.
|
|
3.
Data
dari a dan t akan diproses pada simbol ketiga dengan menggunakan perumusan L
= ½ . a. T
|
|
4.
Simbol
keempat menunjukkan hasil output dari proses dari simbol ketiga.
|
|
5.
Simbol
kelima atau terakhir menunjukkan berakhirnya program dengan tanda End.
|
2.4. Beda Algoritma dan Program
Program adalah kumpulan pernyataan komputer, sedangkan metode dan langkah-langkah / tahapan sistematis dalam
program adalah algoritma. Program ditulis dengan menggunakan bahasa
pemrograman. Jadi bisa disebut bahwa program adalah suatu implementasi dari
bahasa pemrograman. Beberapa pakar memberi formula bahwa :
Program = Algoritma + Bahasa (Struktur Data)
Bagaimanapun juga struktur data dan algoritma berhubungan sangat erat pada
sebuah program. Algoritma yang baik tanpa pemilihan struktur data yang tepat
akan membuat program menjadi kurang baik, demikian juga sebaliknya.
Pembuatan
algoritma mempunyai banyak keuntungan di antaranya :
- Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman manapun, artinya penulisan algoritma independen dari bahasa pemrograman dan komputer yang melaksanakannya.
- Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman.
- Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan sama karena algoritmanya sama.
Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam membuat algoritma :
- Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami.
- Tidak ada notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti notasi bahasa pemrograman. Notasi yang digunakan dalam menulis algoritma disebut notasi algoritmik.
- Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik sendiri. Hal ini dikarenakan teks algoritma tidak sama dengan teks program.
- Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu pseudocode dalam notasi algoritmik tidak dapat dijalankan oleh komputer. Agar dapat dijalankan oleh komputer, pseudocode dalam notasi algoritmik harus ditranslasikan atau diterjemahkan ke dalam notasi bahasa pemrograman yang dipilih. Perlu diingat bahwa orang yang menulis program sangat terikat dalam aturan tata bahasanya dan spesifikasi mesin yang menjalankannya.
- Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat dilaksanakan oleh komputer. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada translasi tersebut, yaitu :
a.
Pendeklarasian
variabel
Menentukan variabel sangatlah penting dalam membuat program.
Variabel adalah sebuah tempat untuk
menyimpan nilai suatu data atau hasil eksekusi program. Nilai yang
ditempatkan kedalam variabel tentunya
harus sama dengan
tipe data variabel tersebut.
b.
Pemilihan
tipe data
Apabila bahasa pemrograman yang akan digunakan
membutuhkan pendeklarasian variabel maka perlu hal ini dipertimbangkan pada
saat pemilihan tipe data. Dan pemrogram harus mengetahui tipe data yang tepat,
sehingga lebih efisien.
c.
Pemakaian
instruksi-instruksi
Beberapa instruksi mempunyai kegunaan yang sama tetapi
masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Pilihlah
instruksi yang efektif.
d.
Aturan
sintaksis
Pada saat menuliskan program kita terikat dengan
aturan sintaksis dalam bahasa pemrograman yang akan digunakan.
e.
Tampilan
hasil
Pada saat membuat algoritma kita tidak memikirkan
tampilan hasil yang akan disajikan, tapi saat membuat algoritma kita hanya
memperhatikan hasilnya saja, bukan tampilannya. Hal-hal teknis ini diperhatikan
ketika mengkonversikannya menjadi program.
f.
Cara
pengoperasian compiler atau interpreter.
Bahasa pemrograman yang digunakan termasuk dalam
kelompok compiler atau interpreter.
2.5. Tahapan Membangun program
Bila masalah yang
dihadapi oleh seorang pemrogram sangat besar dan kompleks, maka ia pasti
membutuhkan tahapan-tahapan dalam membangun programnya. Tahapan-tahapan
tersebut dapat membantu pemrogram agar dapat menyelesaikan pekerjaannya secara
sistematis dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Tahapan-tahapan
untuk membangun suatu program yang besar dan kompleks adalah sebagai berikut :
a.
Definisi
masalah
b.
Analisis
kebutuhan
c.
Teknik
pemecahan masalah dan algoritma
d.
Pengkodean
e.
Testing
dan Debuging
f.
Pemeliharaan
g.
Dokumentasi
Sebenarnya kalau
cuma untuk memecahkan suatu masalah yang sangat sederhana, pemrogram tidak
perlu melalui atau mengikuti tujuh tahapan tersebut, tetapi cukup
mengidentifikasi masalah, menentukan input, proses dan output yang diinginkan,
menentukan algoritma, mengimplementasikannya dengan suatu bahasa pemrograman
tertentu dan melakukan testing.
2.6. Kualitas Bahasa Pemrograman
Beberapa pembahasan bahasa pemrograman
yang berkulatas.
a.
Ekspresivitas
:
b.
Bahasa
pemrograman yang baik adalah mampu menggambarkan algoritma yang dibuat oleh
programmer. Dan dapat didefinisikan dengan baik
c.
Tipe
data dan strukturnya:
Bahasa
programmer yang baik haruslah berkemampuan untuk mendukung berbagai tipe data
(integer, real, pointer, dsb) dan terstruktur dalam array, record ataupun
object
d.
Modularitas
:
Bahasa
pemrograman yang baik harus mempunyai fasilitas subprogramming sehingga suatu
program yang besar dapat dikerjakan oleh sekaligus beberapa pemrogram secara
bersama-sama yang nantinya mudah digabungkan menjadi sebuah modul saja.
e.
Fasilitas
masukan keluaran :
Bahasa
pemrograman yang baik haruslah dapat mendukung berbagai jenis model file
seperti sequential, random access, index, multiple index dan lain sebagainya
dalam pemrosesan masukan dan keluaran
f.
Portabilitas
:
Bahasa
pemrograman yang baik haruslah dapat dipakai pada berbagai tipe mesin komputer
yang berbeda, jadi bersifat machine independent.
g.
Efisiensi
:
Bahasa
pemrograman yang baik haruslah efisien.
h.
Mudah
dipelajari :
Bahasa
pemrograman tersebut harus mudah dipelajari maupun diajarkan.
i.
Bersifat
Umum :
Bahasa
pemrograman tersebut harus memiliki jangkauan luas pada berbagai aplikasi
pemrograman sehingga dapat disebut bahasa yang serbaguna.
BAB III
ALGORITMA
3.1. Membuat Algoritma
Membahas tentang
algoritma pemrograman yang baik, sebenarnya selama ini masih belum ada
standarisasi tentang bagaimana cara menyusun algoritma yang baik. Secara
prinsip, setiap orang mempunyai kebebasan untuk menyusun bentuk suatu algoritma.
Setiap orang dapat menggunakan kata-kata dalam bahasa manusia atau bahkan
diagram alir untuk mewujudkan suatu algoritma. Tiap orang juga dapat
menggunakan cara-caranya sendiri untuk menuliskan suatu algoritma buatannya
sendiri. Setiap algoritma yang ditulis dalam bahasa apapun sebenarnya hanya
memiliki satu tujuan, yaitu tujuan untuk menyelesaikan suatu masalah. Tapi
sebagai pemrogram kita juga harus menggunakan algortima yang bersifat efisien
serta efektif, agar terciptalah sebuah program yang baik. Ciri-ciri algoritma
pemrograman yang baik adalah :
1.
Memiliki
logika perhitungan atau metode yang tepat dalam memecahkan masalah
2.
Setiap
langkah harus didefinisikan secara tepat dan tidak berarti ganda.
3.
Menghasilkan
output yang tepat dan benar dalam waktu yang singkat.
4.
Ditulis
dengan bahasa yang standar secara sistematis dan rapi.
5.
Ditulis
dengan format yang mudah dipahami dan diimplementasikan ke dalam bahasa
pemrograman.
6.
Semua
operasi yang dibutuhkan terdefinisi dengan jelas dan terstruktur.
7.
Semua
proses harus berakhir setelah sejumlah langkah dilakukan atau sesuai dengan
kondisi yang telah ditentukan.
Contoh
algoritma :
Disebuah
desa ada daratan A dan B. Ada pula manusia, kambing, sayur dan serigala yang
berada di sisi A
Pertanyaanya
:
Manusia
tersebut ingin memindahkan kambing, serigala dan sayurnya ke sisi B. Sedangkan
cara memindahkannya harus menggunakan perahu yang hanya bisa memuat 1 orang
pengemudi dan 1 barang bawaannya. Dengan catatan sayur tidak boleh ditinggal
bersama kambing karena akan dimakan oleh kambing, dan kambing tidak boleh
dibiarkan tinggal sama serigala karena serigala lapar. Bagaimana caranya
memindahkan semuanya dengan aman.
Penyelesaiannya
:
1.
Pertama
Manusia dan kambing menyeberang ke sisi B {serigala dan sayur tetap di sisi A}
2.
Manusia
kembali ke sisi A sendirian { kambing tetap di sisi B}
3.
Sekarang
Manusia dan serigala menyeberang ke sisi B { sayur tetap di sisi A}
4.
Manusia
dan kambing kembali ke sisi A {serigala tinggal di sisi B}
5.
Manusia
dan sayur menyeberang ke sisi B { kambing tinggal di sisi A}
6.
Manusia
kembali ke sisi A sendirian {serigala dan sayur tetap di sisi B}
7.
Manusia
dan kambing menyeberang ke sisi B {Manusia, Kambing, serigala dan sayur sudah
berada di sisi B}.
Berarti
dengan langkah-langkah diatas, kita sudah menemukan solusinya, semua yang
dibawa oleh manusia bisa di pindahkan ke seberang dengan selamat.
3.2. Mekanisme Pelaksanaan Algoritma oleh Pemroses
Komputer hanyalah
salah satu pemroses. Agar dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus
ditulis dalam notasi bahasa pemrograman sehingga dinamakan program. Jadi
program adalah perwujudan atau implementasi teknis algoritma yang ditulis dalam
bahasa pemrograman tertentu sehingga dapat eksekusi dan dilihat hasilnya dengan
bantuan komputer.
Kata “algoritma”
dan “program” seringkali dipertukarkan dalam penggunaannya. Misalnya ada orang
yang berkata seperti ini: “program pengurutan data menggunakan algoritma
selection sort”. Atau pertanyaan seperti ini: “bagaimana algoritma dan program
menggambarkan grafik tersebut?”. Jika Anda sudah memahami pengertian algoritma
yang sudah disebutkan sebelum ini, Anda dapat membedakan arti kata algoritma
dan program. Algoritma adalah langkah-langkah penyelesaian masalah, sedangkan
program adalah realisasi algoritma dalam bahasa pemrograman. Program ditulis
dalam salah satu bahasa pemrograman dan kegiatan membuat program disebut
pemrograman (programming). Orang yang menulis program disebut pemrogram
(programmer). Tiap-tiap langkah di dalam program disebut pernyataan atau
instruksi. Jadi, program tersusun atas sederetan instruksi. Bila suatu
instruksi dilaksanakan, maka operasi-operasi yang bersesuaian dengan instruksi
tersebut dikerjakan oleh komputer.
Secara garis besar
komputer tersusun atas empat komponen utama yaitu, piranti masukan, piranti
keluaran, unit pemroses utama, dan memori. Unit pemroses utama (Central
Processing Unit – CPU) adalah “otak” komputer, yang berfungsi mengerjakan
operasi-operasi dasar seperti operasi perbandingan, operasi perhitungan,
operasi membaca, dan operasi menulis. Memori adalah komponen yang berfungsi
menyimpan atau mengingat.
Mekanisme kerja
keempat komponen di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Mula-mula program
dimasukkan ke dalam memori komputer. Ketika program dilaksanakan (execute),
setiap instruksi yang telah tersimpan di dalam memori dikirim ke CPU. CPU
mengerjakan operasi operasi dari instruksi tersebut. Bila suatu operasi
memerlukan data, data dibaca dari piranti masukan, disimpan di dalam memori
lalu dikirim ke CPU untuk operasi yang memerlukannya tadi. Bila proses
menghasilkan keluaran atau informasi, keluaran disimpan ke dalam memori, lalu
memori menuliskan keluaran tadi ke piranti keluaran seperti monitor
3.3. Peran Algoritma
Dalam beberapa konteks, algoritma adalah spesifikasi
urutan langkah untuk melakukan pekerjaan tertentu. Pertimbangan dalam
pemilihan algoritma adalah, pertama, algoritma haruslah benar. Artinya
algoritma akan memberikan output yang dikehendaki dari sejumlah masukan
yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau memberikan
keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik.
Pertimbangan kedua yang harus diperhatikan adalah kita
harus mengetahui seberapa baik hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal
ini penting terutama pada algoritma untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan
aproksimasi hasil. Algoritma yang baik harus mampu memberikan hasil yang
sedekat mungkin dengan nilai yang sebenarnya.
Ketiga adalah efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma
dapat ditinjau dari 2 hal yaitu efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma
memberikan keluaran yang benar (paling mendekati), tetapi jika kita harus
menunggu berjam-jam untuk mendapatkan keluarannya, algoritma tersebut biasanya
tidak akan dipakai, setiap orang menginginkan keluaran yang cepat. Begitu juga
dengan memori, semakin besar memori yang terpakai maka semakin buruklah
algoritma tersebut. Dalam kenyataannya, setiap orang bisa membuat algoritma
yang berbeda untuk menyelesaikan suatu permasalahan, walaupun terjadi perbedaan
dalam menyusun algoritma, tentunya kita mengharapkan keluaran yang sama. Jika
terjadi demikian, carilah algoritma yang paling efisien dan cepat.
Berikut ini contoh
program yang mempunyai algortima yang tidak baik karena mengandung kesalahan
logika.
1.
|
Uses
crt;
|
2.
|
Const
|
3.
|
Banyak=5;
|
4.
|
Var
|
5.
|
No
: Integer;
|
6.
|
Begin
|
7.
|
Clrscr;
|
8.
|
No
:= 0;
|
9.
|
While
No < Banyak Do
|
10.
|
Begin
|
11.
|
Writeln (‘Presiden Khozali’);
|
12.
|
No
:= No + No;
|
13.
|
Readln;
|
14.
|
End;
|
15.
|
End.
|
Berikut ini contoh
program yang mempunyai algortitma yang baik karena mempunyai logika yang benar
1.
|
Uses crt;
|
2.
|
Const
|
3.
|
Banyak=5;
|
4.
|
Var
|
5.
|
No
: Integer;
|
6.
|
Begin
|
7.
|
clrscr;
|
8.
|
No
:= 0;
|
9.
|
While
No < Banyak Do
|
10.
|
Begin
|
11.
|
Writeln(‘Presiden
Khozali’);
|
12.
|
No
:= No + 1;
|
13.
|
Readln;
|
14.
|
End;
|
15.
|
End.
|
Perbedaan nya
terletak di baris ke-10. Program yang
pertama akan menampilkan teks Presiden
Khozali sebanyak anda menekan tombol <enter>, karena kesalahan
algoritmanya, sedangkan program yang kedua akan berhenti karena kondisi yang
ada terpenuhi sebanyak 5 (lima), dan akan berhenti setelah menampilkan teks
sebanyak 5 baris.
3.4. Standar Suatu Program yang Baik
Untuk mencipatakan
suatu program yang baik dan memiliki portabilitas yang tinggi pemrogram harus
memperhatikan Standar pemrogramannya. Sehingga memudahkan bagi pemrogram dalam
merancang dan merawat program serta meningkatkan efektifitas penggunaan peralatan
komputer.
Berikut beberapa
standar sebagai dasar penilaian, seperti :
1.
Pemecahan
masalah
2.
Penyusunan
program
3.
Perawatan
program
Standar-standar
diatas sering dilihat oleh pemrogram sebagai indikator batasan kreatifitas dan
kemampuan untuk menuangkan berbagai ide ke dalam bentuk program. Dan pemrogram
akan lebih terbantu dalam membuat sebuah
program yang konsisten dan mudah untuk dikembangkan.
1.
Standar
Pemecahan masalah
Dalam tahapan
pemecahan masalah, pemrogram juga harus memperhatikan ada beberapa Teknik yang
dapat membantu pemrogram dalam memecahkan masalah antara lain teknik Top Down dan teknik Bottom Up.
2.
Standar
Penyusunan Program
Dalam menyusun
sebuah program, ada beberapa kriteria juga yang harus diperhatikan oleh seorang
pemrogram, yaitu :
a)
Kebenaran
logika dan penulisan
Program yang
disusun harus memiliki logika dalam pemecahan masalah. Program yang dibuat
harus memiliki ketepatan, ketelitian dan kebenaran sehingga menghasilkan
program yang baik.
1.
Contoh
Logika pengujian yang tidak baik karena pengujian yang berulang-ulang sehingga
waktu eksekusi tidak efisien :
1.
|
IF item = nilai1
|
2.
|
instruksi1
|
3.
|
Endif
|
4.
|
IF item = nilai2
|
5.
|
Instruksi2
|
6.
|
Endif
|
7.
|
IF item = nilai3
|
8.
|
instruksi3
|
9.
|
Endif
|
Bentuk diatas akan
melakukan pengujian sebanyak 3 (tiga) kali untuk mendapatkan satu alternatif.
2.
Logika
pengujian yang baik sehingga waktu lebih efisien:
1.
|
IF item = nilai1
|
2.
|
instruksi1
|
3.
|
ELSE IF item =
nilai2
|
4.
|
instruksi2
|
5.
|
ELSE IF item =
nilai3
|
6.
|
instruksi3
|
7.
|
ENDIF
|
8.
|
ENDIF
|
Dalam program diatas jika
setelah proses pengujian berhasil mendapatkan solusi, maka proses pengujian
tidak akan dilanjutkan lagi, karena kondisi yang ditentukan telah terpenuhi.
b)
Perawatan
dan pengembangan program
Pemrogram harus
memahami bahwa dalam penyusunan program harus mempunyai sifat kesederhanaan,
kejelasan dan mudah untuk dipahami, karena nanti pemrogram akan terbantu saat mengembangkan program dan dalam
perawatannya.
c)
Portabilitas
Bahasa pemrograman
dan program yang disusun sebaiknya bisa dipakai pada berbagai tipe komputer
yang berbeda-beda dan berbagai jenis sistem operasi.
3.
Standar
Perawatan Program
1)
Dokumentasi
Dokumenatasi
juga berguna untuk melakukan penelusuran jika terjadi kesalahan dalam program
serta dapat memberikan informasi kepada orang lain sehingga orang lain dapat
mengerti dan memahami alur logika program yang dibuat.
2)
Penulisan
Instruksi
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan instruksi atau statement program
yaitu:
a.
Berikan
keterangan singkat untuk awal statement atau instruksi yang tergabung dalam
sekelompok statement.
b.
Awal
dan akhir statement dari sekumpulan statement sebaiknya ditulis pada kolom yang
sama. Sehingga terlihat rapi.
If condition1 Then
|
Statement1
|
Else
|
If condition2 Then
|
Statement2
|
Else
|
If condition3 Then
|
Statement3
|
Else
|
Statement4;
|
c.
Gunakan
sebaris atau beberapa baris kosong sebagai pemisah antara proses yang satu
dengan yang lainnya.
d.
Hindari
pernyataan untuk Percabangan (IF statement ) yang sangat rumit.
e.
Gunakan
“kurung buka dan tutup” dalam menulis suatu ekspresi Aritmatika atau logika.
1.
|
WHILE (………….) DO
|
2.
|
BEGIN
|
3.
|
……………………..
|
4.
|
………………………
|
5.
|
END;
|
Untuk menghasilkan program yang baik
dibutuhkan pemrogram yang baik dan berkualitas pula. Pemrogram adalah orang yang bekerja menyusun suatu program.
Kriteria pemrogram yang baik adalah:
a)
Mampu
menyusun pemecahan masalah yang baik,
b)
Menguasai
bahasa pemrograman dengan baik,
c)
Mampu
menulis program dengan teknik yang baik,
d)
Mampu
menyusun program yang baik,
e)
Dapat
bekerja sama dalam suatu tim kerja.
f)
Dapat
bekerja secara efisien dan tepat waktu.
3.5. Keuntungan Menggunakan Tahap-Tahap Penyusunan Program
Kenapa sebagai
seorang pemrogram, merupakan hal yang penting untuk menggunakan tahapan-tahapan dalam menyusun
sebuah program. Ada beberapa alasan mengapa seorang pemrogram perlu menggunakan
tahap-tahap penyusunan program, yaitu :
a)
Pertimbangan
Logis
Melalui
tahap definisi masalah dan analisis kebutuhan, maka pemrogram dapat mengetahui
dengan jelas bobot atau tingkat kesuliltan yang harus dipecahkan sehingga dapat
melakukan perhitungan yang tepat untuk menentukan jumlah tenaga, harga, sumber
daya dan waktu yang dibutuhkan untuk menyusun program
b)
Pertimbangan
analogi
Menyusun
program seakan-akan identik dengan membangun rumah dimana dibutuhkan rancangan
arsitektur dan definisi tahap-tahap pengerjaan yang terencana secara baik dan
sistematis, sebelum ia mulai membangun
c)
Pertimbangan
jumlah data
Jumlah
dan jenis data serta proses pengolahan data merupakan suatu hal yang perlu
diperhatikan secara khusus. Jumlah dan jenis data sangat mempengaruhi dalam
menentukan jenis variable dan yang akan digunakan dalam penyusunan program
tersebut
d)
Pertimbangan
untuk pengembangan
Melalui
tahap-tahap penyusunan program akan diperoleh suatu program yang baik,
terstruktur dan sistematis, sehingga dapat dengan mudah dikembangkan di masa
mendatang
e)
Pertimbangan
prinsip
Dalam
menyusun program sebaiknya pemrogram membuat persiapan dan rancangan arsitektur
program dengan matang, sehingga tidak menimbulkan masalah pada tahap coding dan
testing. Dan menghindari dari pengkodean ulang.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Jadi dengan bagini
penulis bisa menarik kesimpulan bahwa, perencanaan dalam membuat sebuah program
/ konsep dasar pemrograman meliputi proses bagaimana mengimplementasikan urutan
langkah untuk menyelesaikan suatu masalah. Proses dari masalah hingga terbentuk
suatu algoritma disebut tahap pemecahan masalah, sedangkan tahap dari algoritma
hingga terbentuk suatu solusi disebut dengan tahap implementasi. Solusi yang
dimaksud adalah suatu program merupakan proses impelementasi dari algoritma
yang disusun.
Untuk menciptakan suatu
program yang baik yang memiliki portabilitas yang tinggi, sehingga memudahkan
dalam merancang dan merawat program serta meningkatkan efektifitas penggunaan
peralatan komputer dibutuhkan suatu standar program. Standar-standar tersebut
sering dilihat oleh pemrogram sebagai batasan kreatifitas dan kemampuan untuk
menuangkan berbagai ide ke dalam bentuk program. Namun dengan adanya standar
akan membuat program menjadi konsisten dan mudah untuk dikembangkan.
4.2. Saran
Untuk menciptakan suatu program yang baik harus
memenuhi beberapa kriteria yaitu :
1.
Mudah
dikembangkan di masa mendatang
2.
Dalam
menyusun program sebaiknya pemrogram membuat persiapan dan rancangan arsitektur
program dengan matang, sehingga tidak menimbulkan masalah pada tahap coding dan
testing
3.
Sintaks
dan semantik bahasa pemrograman yang baik haruslah konsisten dan tidak bermakna
ganda
4.
Bahasa
programmer yang baik haruslah berkemampuan untuk mendukung berbagai tipe
data(integer, real, pointer,dsb) dan terstruktur dalam array, record ataupun
object
5.
Bahasa
pemrograman yang baik haruslah dapat mendukung berbagai jenis model file
seperti sequential, random access, index, multiple index dan lain sebagainya.
6.
Bahasa
pemrograman yang baik haruslah dapat dipakai pada berbagai tipe mesin komputer
yang berbeda, jadi bersifat machine independent.
7.
Bahasa
pemrograman yang baik haruslah efisien.
8.
Bahasa
pemrograman tersebut harus mudah dipelajari maupun diajarkan.
9.
Bahasa
pemrograman tersebut harus memiliki jangkauan luas pada berbagai aplikasi
pemrograman sehingga dapat disebut bahasa yang serbaguna.
DAFTAR PUSTAKA
Novianto Andi. 2014. Pemrograman Dasar. Jakarta Timur: Erlangga.
Limanto Susana, Muljono Anton. 2006. Algoritma Dan Pemrograman. Ciputat:
Dinastindo.
Suarga, Math Muhammad. Algoritma dan dasar pemrograman.Yogyakarta : Andi Publisher.
0 komentar: